Dalam perjalanan hidup, setiap jemaat adalah tubuh yang memiliki berbagai anggota, masing-masing dengan peran dan fungsinya yang berbeda. Namun, tubuh yang satu ini sering kali dilanda luka—luka karena perbedaan pendapat, luka karena ketidakmampuan untuk saling memahami, atau luka akibat jatuh dalam pergumulan iman. Meskipun demikian, seperti yang diajarkan dalam Kitab Suci, luka-luka ini tidak menghalangi kita untuk tetap bersatu dalam Kristus.
Buku ini menyajikan kisah perjalanan Jemaat GMIST Nameng, sebuah jemaat yang menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan imannya. Sejak pendiriannya hingga masa-masa yang penuh pergolakan, Jemaat Nameng mengalami suka dan duka yang tak terhitung. Namun, di balik setiap peristiwa—baik itu saat pergantian pemimpin, bencana alam, atau situasi politik—terpancar satu kenyataan yang tak terbantahkan: kasih Tuhan yang menyatukan tubuh yang terluka ini, serta keyakinan bahwa Tuhan selalu memimpin langkah-langkah kecil umat-Nya.
Dari setiap luka yang tercipta, terdapat kesempatan untuk pemulihan, dan dari setiap perbedaan yang muncul, ada peluang untuk menemukan harmoni dalam Kristus. Sebagaimana tubuh yang terpecah dan penuh luka, kita, sebagai jemaat, dipanggil untuk tetap berdiri bersama, menyembuhkan luka-luka itu, dan berjalan menuju kesempurnaan-Nya.
Buku ini bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga sebuah pengingat: bahwa setiap jemaat adalah tubuh yang hidup, dan dalam tubuh yang banyak anggota ini, kita saling membutuhkan satu sama lain untuk terus bertumbuh dalam kasih dan kesatuan.
Solideo Gloria.
Dapatkan bukunya Disini