Sulawesi Utara, 23 Desember 2024 – Dunia Taekwondo Indonesia berduka atas kepergian salah satu tokoh pentingnya, Master Conny Nayoan. Lahir pada 23 November 1953, beliau meninggalkan warisan yang luar biasa di dunia bela diri, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara. Berusia 71 tahun, sosok Master Conny tak hanya dikenal sebagai seorang pelatih, tetapi juga sebagai mentor dan figur orang tua bagi para muridnya.
Sebagai pemegang sertifikat penguji nasional di bawah organisasi World Taekwondo Federation (WTF) melalui Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Master Conny memainkan peran penting dalam mengembangkan Taekwondo Indonesia di wilayah Sulawesi Utara. Ia mengabdikan hidupnya untuk membangun, membimbing, dan mendorong kemajuan generasi muda di bidang Taekwondo.
Di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Master Conny dikenang lebih dari sekadar seorang pelatih. Para muridnya menyebut beliau sebagai “orang tua” yang tak pernah berhenti memberikan pendidikan moral dan spiritual selain ilmu bela diri. Salah satu muridnya yang kini menjadi pelatih mengungkapkan, “Sejak engkau menjadi Sabam hingga Master, ilmumu selalu kami kenang. Engkaulah pelita yang membimbing kami hingga saat ini.”
Pada tahun 2009, Master Conny memberikan dukungan penuh kepada para pelatih muda untuk mengembangkan Taekwondo di Kepulauan Sitaro. Perjuangannya membangun organisasi di daerah terpencil ini menjadi bukti dedikasi tanpa pamrih beliau dalam memperluas akses olahraga ini ke seluruh pelosok negeri.
Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah keikutsertaan Master Conny dalam sertifikasi penguji Daerah pada tahun 2019 di Wiz Prime Hotel. Di sana, ia tidak hanya menjadi pembimbing teknis, tetapi juga seorang motivator yang selalu menanamkan semangat kepada murid-murid dan rekan sejawat. “Nasihatnya sangat mengetos, memberikan semangat dalam ilmu Taekwondo, dan menjadi bekal kami hingga kini,” kenang seorang pelatih.
Kiprah Master Conny juga terlihat dalam dorongannya agar murid-muridnya terus meningkatkan kemampuan. Ia tak henti-hentinya mendorong para pelatih untuk meng-update sabuk Dan III dan meraih sertifikat penguji daerah. Usahanya ini menunjukkan visinya yang jauh ke depan dalam membangun generasi pelatih Taekwondo yang profesional.
Sebagai pengurus provinsi, kontribusi Master Conny sangat besar. Ia menjadi sponsor utama pendirian cabang Taekwondo di berbagai daerah di Sulawesi Utara, termasuk Kepulauan Sitaro. Di mata organisasi, ia adalah figur visioner yang mengedepankan kolaborasi dan solidaritas dalam memajukan olahraga bela diri.
Di balik kesuksesan ini, Master Conny tetap rendah hati. Ia selalu menekankan pentingnya integritas dan rasa hormat dalam seni bela diri. Bagi para murid, ia bukan sekadar guru, tetapi juga panutan yang menjadi teladan dalam sikap dan tindakan.
Kepergian Master Conny Nayoan menjadi kehilangan besar bagi dunia Taekwondo, khususnya di Sulawesi Utara. Sosoknya yang penuh semangat akan selalu dikenang oleh para pelatih, murid, dan penggemar Taekwondo di seluruh wilayah. “Selamat jalan, Guruku. Jasa dan ilmumu akan kami kenang sepanjang hayat,” ungkap salah seorang muridnya penuh haru.
Warisan yang ditinggalkan oleh Master Conny bukan hanya berupa ilmu bela diri, tetapi juga nilai-nilai luhur yang terus dihidupkan oleh para penerusnya. Taekwondo di Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Kepulauan Sitaro, akan terus berdiri tegak sebagai hasil dari dedikasi dan kerja keras beliau.
Dengan semangat yang telah ditanamkan, para pelatih dan murid berjanji untuk melanjutkan perjuangan beliau dalam mengembangkan Taekwondo Indonesia. Master Conny Nayoan munugkin telah pergi, tetapi warisannya akan terus hidup di hati para murid dan dunia Taekwondo. (Jemmy Lahutung).